Sharing with love...
Perlahan, tubuhku ditutup tanah, perlahan, semua pergi meninggalkanku, masih terdengar jelas langkah langkah terakhir mereka...aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang, sendiri, menunggu keputusan...
Isteri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi, Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal. Apatah lagi sekadar tangan kanan, kawan rapat, rakan perniagaan atau orang-orang lain, aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
Isteriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian
Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga
Tangan kananku menghibur mereka, kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan, tetapi aku tetap sendiri, disini, menunggu perhitungan...Menyesal sudah tak mungkin. Taubat tak lagi diterima dan ma'af pun tak bakal didengar, aku benar-benar harus sendiri...
Tuhanku, (entah dari mana kekuatan itu datang, setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya), jika Kau beri aku satu lagi kesempatan, jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu, beberapa hari saja... Aku harus berkeliling, memohon ma'af pada mereka, yang selama ini telah merasakan kezalimanku
Yang selama ini sengsara kerana aku, yang tertindas dalam kuasaku. Yang selama ini telah aku sakiti hatinya, yang selama ini telah aku bohongi dan perdaya demi mengejar sedikit kemewahan duniawi yang bakal ku tinggalkan sekarang
Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini, yang kukumpulkan dengan wajah gembira, yang ku perah dari sumber yang tak jelas.Yang kumakan, bahkan yang kutelan...Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering ku umbar dulu.
Ya Allah, beri lagi aku beberapa hari milik-Mu, untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta, teringat kata kata kasar dan keras yang menyakitkan hati mereka. Maafkan aku ayah dan ibu, mengapa tak kusedari betapa besar kasih sayangmu?
Beri juga aku waktu untuk berkumpul dengan isteri dan anak-anakku, untuk beramal soleh sesungguhnya. Aku sungguh ingin bersujud dihadapan-Mu, ya Allah, bersama mereka.
Begitu sesal diri ini kerana hari hari telah berlalu tanpa makna.
Penuh kesia-siaan kesenangan yang pernah kuraih dulu. Tiada ertinya sama sekali mengapaku sia-sia saja, waktu hidup yang hanya sekali itu andai ku bisa putar ulang waktu itu.....
Aku dikafan dan dikebumikankan hari ini, dan semua menjadi tak termaafkan dan semua menjadi terlambat. Aku harus sendiri, untuk waktu yang tak terbayangkan!
No comments:
Post a Comment